News

Data Beasiswa Otsus Papua Tak Valid, Orangnya Tidak Ada tapi Terima Uangnya

Pojokindo – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyampaikan data beasiswa di daerah Otonomi Khusus ( Otsus) bagi mahasiswa Papua tidak valid.

Ditemukan data yang orangnya ada, tetapi justru tidak menerima beasiswa Otsus Papua.

“Saya tidak menuduh ya, tetapi saya menerima informasi dari data itu ada yang orangnya sudah tidak ada tetapi masih menerima beasiswa,” ungkapnya di Jayapura, Jumat (7/7/2023) lalu.

Kata dia, permasalahan beasiswa Otsus untuk mahasiswa Papua kini sudah menjadi perhatiannya.

Bahkan, persoalan ini pun sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ini sudah jadi perhatian khusus kami di Pemerintah Pusat,” kata Tito Karnavian.

“Kami sudah laporkan semua permasalahan ini kepada bapak Presiden. Kita carikan solusi bersama. Tetapi kembali lagi saya sampaikan jika problemnya adalah data,” pungkasnya.

DPR Papua akan segera memanggil Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua, Aryoko Rumaropen.

Ini menyusul adanya kejanggalan pengelolaan dana beasiswa Otonomi Khusus ( Otsus) senilai Rp 600 miliar yang dianggarkan setiap tahunnya.

Pasalnya, masih ada tunggakan pembayaran beasiswa Otsus bagi mahasiswa Papua yang saat ini terancam dikeluarkan dari kampus maupun asrama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, mengatakan pemanggilan Aryoko Rumaropen serta pejabat di BPSDM Papua untuk memberikan keterangan terkait penggunaan dana beasiswa dari Dana Otsus Papua.

Sebab, belakangan ini banyak pengaduan dari mahasiswa serta orang tua yang merasa dirugikan soal penyaluran dana beasiswa Otsus yang dinilai tidak jelas atau tidak tepat sasaran.

Fakta ini terungkap dalam pertemuan bersama orang tua mahasiswa penerima beasiswa Otsus di Kantor DPR Papua, Kota Jayapura.

“Kalau memang nanti benar ada temuan seperti ini, maka BPSDM Papua itu kita bubarkan saja, hal ini perlu dilakukan agar tidak terulang lagi masalah yang sama,” Jhony Banua, pekan lalu.

“Aneh sekali. Sebab, kita tahu BPSDM Papua itu mengelola anggaran besar sekali. Setiap tahun mereka mengelola dana Otsus untuk beasiswa itu sekitar Rp 600 miliar lebih,” sambungnya.

Banua mengatakan, dana Rp 600 miliar tersebut hanya untuk anggaran beasiswa.

Selebihnya, masih ada pos anggaran lainnya di BPSDM Papua seperti dana operasional, dana pengawasan, dana monitoring, hingga dana perjalanan dinas ke luar negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?