KPU Papua Tengah Serukan Hak-hak Difabel, Perempuan dan Pemilih Pemula
POJOKINDO.com – Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah gelar jalan santai dan sosialisasi tahapan Pemilu dan Pemilukada yang start dari kantor KPU Provinsi Papua Tengah dan finish di Taman Gizi Oyehe Nabire, Jumat (29/9/2023).
Sosialisasi Pemilu kali ini menyasar kalangan perempuan, disabilitas hingga anak-anak SMA sebagai pemilih pemula.
Pada sosialisasi ini, KPU Papua Tengah lebih menekankan tentang pentingnya kesadaran mengawal proses Pemilu agar berjalan baik dan berkualitas. Substansi dari Pemilu yang baik dan berkualitas itu ada juga pada pemenuhan hak-hak pemilih dalam semua tahapan Pemilu.
“Kami berbagi informasi kepada kalangan disabilitas, perempuan dan pemilih pemula supaya mereka juga tahu kapan pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada di tahun 2024. Selain itu, lewat sosialisasi ini juga harus tahu kalau mereka punya hak memilih di dalam Pemilu dan Pemilukada,” ungkap Jennifer Darling Tabuni kepada wartawan di Taman Gizi Nabire, Jumat (29/9/2023).
Lanjut Tabuni, pihaknya akan menjamin hak-hak disalibitas, perempuan dan pemilih pemula untuk terlibat dalam pesta demokrasi di tahun 2024.
“Pastinya kami akan melihat hak mereka sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, ” kata Tabuni.
Oktovianus Takimai, Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Papua Tengah mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi juga dengan KPU di delapan kabupaten di Papua Tengah untuk memberikan akses secara luas terhadap para penyandang disabilitas, perempuan dan pemilih pemula dalam keterlibatannya didalam pesta demokrasi yang pertama kali akan digelar di seluruh Indonesia.
“Bahkan ke rumah-rumah sakit kami akan siapkan teman-teman KPPS untuk mendatangi pasien dan menggunakan hak suaranya agar kesetaraan dalam hak memilihnya benar-benar dirasakan oleh semua warga negara Indonesia, ” ungkap Takimai.
Dalam tahapan pesta demokrasi tahun 2024, masyarakat diharapkan menghindari hoaks, money politik, dan tingkat Golput yang tinggi.
“Sasarannya, di setiap sosialisasi harus makin luas banyak orang tahu Pemilu dan banyak orang sadar tentang Pemilu dan hak-haknya , ” tutur Takimai.
Lanjutnya, pihaknya juga akan menyediakan TPS khusus di rumah sakit dan Lapas.
Ia berharap, dari tahapan sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan muncul pemilih yang cerdas tanpa mau mengikuti ajak-ajakan untuk memilih sosok yang diidolakan orang lain.
Mecky Tebai, Koordiv Pencegahan Bawaslu Papua Tengah menambahkan, pihaknya akan terus mengawasi tahapan-tahapan yang dilakukan oleh KPU Papua Tengah sebagai rekan kerja agar Pemilu yang menjunjung tinggi demokrasi dapat terjadi dengan lancar dan aman.
“Pastinya dalam kerja-kerja kami, kami mengawasi dan mengedepankan pencegahan termasuk pengawalan penggunaan hak-hak disabilitas, perempuan dan pemilih pemula untuk Pemilu dan Pemilukada tahun 2024, ” tutup Tebai.(tt)