Demokrat Dukung Prabowo, Pengamat Akui Tambah Kekuatan Politik
PojokIndo.com – Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto bisa menambah kekuatan politik. Hanya saja, menurutnya, ke depan pemilihan presiden (Pilpres) bukan ditentukan oleh seberapa banyak dukungan partai politik (parpol).
“Pastinya menambah kekuatan politik, Demokrat ini kan partai menengah. Itu di atas kertas. Tapi kan pilpres itu kan bukan seberapa banyak dukungan partai, tapi seberapa banyak dukungan rakyat yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) secara langsung,” ujar Adi, Senin (18/9/2023).
“Sudah banyak contoh kasus, dukungan partai banyak (kepada capres), tapi tak menang pilpres,” katanya lagi. Adi lantas memberikan contoh, pada 2014 lalu dukungan parpol untuk Prabowo Subianto lebih banyak daripada dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) Namun, Jokowi tetap bisa mengalahkan Prabowo di Pilpres 2014. Kemudian, pada 2004, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla yang hanya didukung Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) bisa melaju ke putaran kedua pilpres. Selanjutnya, pasangan SBY-JK pun berhasil mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi di putaran kedua, dengan total suara mencapai 60,62 persen.
“Karena dalam pilpres secara langsung itu prinsipnya one man one vote. Yang bisa memenangkan itu adalah mereka yang bisa memenangkan suara terbanyak rakyat. Bukan suara terbanyak parpol,” ujar Adi. “Saya kira di situ kuncinya. Mestinya itu yang dilihat. Banyaknya dukungan parpol secara moril bisa meningkatkan kekuatan politik, tapi seringkali banyaknya dukungan partai tidak linier dan tak jamin apa pun,” katanya lagi.
Adi juga mengatakan, sosok bakal calon presiden (capres) sendiri merupakan magnet. Sehingga, sebanyak apa pun dukungan parpol bukan merupakan unsur utama. Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo Subianto. Kabar bergabungnya Demokrat ke KIM diungkap oleh elite partai pendukung Prabowo, yakni Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Untuk diketahui, para ketua umum partai politik (parpol) anggota KIM menggelar pertemuan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) sore untuk menyambut bergabungnya Demokrat. Di antaranya ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Selain keempat tokoh tersebut, hadir pula Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Agus Jabo, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha, dan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana.
Dari Demokrat hadir Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan sejumlah elite partai lainnya. Baca juga: Tak Khawatir Prabowo Didukung Koalisi Besar, Politikus PDI-P Singgung soal Pilpres 2014 Pada saat pertemuan, Zulkifli Hasan mengabarkan bahwa Demokrat resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo. “SBY sudah di Hambalang. Ahlan wa sahlan saudaraku, Partai Demokrat bergabung ke KIM,” kata pria yang karib disapa Zulhas tersebut kepada Kompas.com saat itu. Sementara, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga mengatakan, salah satu alasan bergabungnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju karena SBY nyaman dengan Prabowo. Bahkan, Viva Yoga mengungkapkan, SBY bakal ikut memperjuangkan kemenangan untuk SBY.
“Pak SBY sendiri menyatakan akan ikut turun gunung untuk mau memperjuangkan Pak Prabowo menjadi Presiden,” kata Viva Yoga saat ditemui di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu. Demokrat pun telah angkat bicara terkait kabar tersebut. Koordinator juru bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, arah dukungan Partai Demokrat baru akan diresmikan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai pada Kamis (21/9/2023).
“Untuk keputusan resmi Demokrat bergabung dengan koalisi atau kerja sama untuk Pilpres 2024, akan disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Rapimnas Partai Demokrat, hari Kamis, 21 September 2023,” kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2023).(*)/Khoirul Anam.