PojokIndo.com – Yustus Yekusamon, salah satu pendamping dan penggerak ekonomi masyarakat adat di Lembah Grime Nawa, Kabupaten Jayapura. Bersama dengan LSM dari Perkumpulan Terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat atau PPMA Papua sedang memproduksi dan mengolah buah coklat dari hasil perkebunan masyarakat di Lembah Grime Nawa, Kabupaten Jayapura.
“Saat ini kami sedang mencoba proses produksi coklat dalam skala kecil” Kata Yekusamon, Sabtu, (9/9/2023) malam di kantor Pt PPMA di Jalan Pramuka, Buper, Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari biji coklat sedang diolah menjadi coklat batangan. “Selain itu, ada juga yang diolah menjadi coklat bubuk,”katanya seraya menambahkan coklat yang diperoleh dilakukan fermentasi dan pengeringan oleh masyarakat di kampung di Lembah Grime Nawa.
Menurutnya, proses pengolahan biji coklat menjadi coklat siap saji itu membutuhkan seminggu. Dia mengatakan, proses itu meliputi tahap pemilihan biji coklat hingga, proses pengemasan.
Yekusamon mengatakan, biji coklat yang diproduksi berasal dari Lembah Grime Nawa, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Menurutnya, perkebunan coklat di Lembah Grime Nawa itu sudah dikembangkan sejak jaman Belanda. “Bukan kebun coklat lagi, tapi sekarang hutan coklat,”katanya.
Yekusamon mengatakan, proses produksi itu, bagian dari program Pt PPMA yang akan disosialisasikan ke masyarakat adat Grime Nawa nantinya. “Kami mau mendorong masyarakat adat Grime Nawa untuk bisa menguasai coklat dari hulu sampai hilir,” katanya.
Dia juga mengatakan, saat ini masyarakat adat lembah Grime Nawa sudah harus memiliki rumah produksi di kampung. Menurutnya rumah produksi itu akan menjadi tempat memproduksi coklat di Lembah Grime Nawa.
“Jadi, tidak hanya, bisa tanam, memelihara dan panen biji coklat lalu jual bijinya. Tapi harus bisa produksi coklat siap saji,” katanya.
Selain itu, Yekusamon mengatakan, coklat yang sudah menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat adat Lembah Grime Nawa sejak dulu jaman Belanda.”Saya dulu sekolah dari hasil orangtua jualan biji coklat. Sampai saat ini, coklat menjadi sumber utama pendapatan masyarakat adat Grime Nawa”katanya.
Sampai saat ini, Yekusamon sangat aktif melakukan pendampingan terhadap masyarakat adat Grime Nawa dalam pengembangan ekonomi masyarakat adat di Grime Nawa.
Selain itu, dia juga, aktif dalam perjuangan mempertahankan wilayah adat Grime Nawa bersama masyarakat adat di Grime Nawa dari ancaman kehilangan hak atas tanah, ancaman penghancuran hutan adat, termasuk juga hutan coklat oleh perusahaan sawit PT Permata Nusa Mandiri atau PT PNM.