Kebanggaan Masyarakat Jayawijaya yang Selalu Ditunggu
PojokIndo.com – Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) termasuk salah satu dari 110 Even Nusantara yang menjadi perhatian dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) yang merupakan event yang melestarikan budaya suku-suku asli di Papua Pegunungan berupa atraksi perang suku, tari-tarian, persaingan ketangkasan tradisional serta atraksi memasak makanan secara tradisional atau Bakar Batu.
Dalam Pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem Ke 31 yang dipusatkan di Kampung Waosiala Distrik Usilimo Kabupaten Jayawijaya di wartani dengan pertunjukan tarian Kolosal dan 6 pertunjukan perang –perangan yang dibuka oleh perwakilan Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, bersama Pj Gubernur Papua Pegunungan dan Bupati Jayawijaya .
Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi (Menparekraf), R. Kurleni Ukar. Menyatakan Kemenparekraf menyambut baik atas terselenggarahnya kembali FBLB di tahun ini setelah terhenti akibat pandemi covid-19 selama 2 tahun (2021 – 2022).
“Ini adalah even kebanggaan masyarakat Jayawijaya yang sangat terkenal dan ditunggu-tunggu dan baru bisa saat ini dilakukan oleh pemerintah daerah tentunya ini merupakan moment yang baik untuk mengangkat perekonomian masyarakat,”ungkap. Kurleni Ukar Senin (7/8) kemarin.
Kurleni Ukar menyebutkan, tahun 2023 ini event FBLB termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) yang bersaing dengan 110 event lainnya di seluruh Indonesia yang menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga kegiatan seperti ini bisa terus di pertahankan dan di selenggarakan pemerintah daerah dalam hal ini Pemda Jayawijaya.
“Jadi selamat untuk Kabupaten Jayawijaya. Untuk itu saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten yang kembali menyelenggarakan salah satu ivent yang masuk dalam Ikon nasional,”katanya.
Menurutnya, FBLB merupakan event yang melestarikan budaya suku-suku asli di Papua Pegunungan berupa atraksi perang suku, tari-tarian, persaingan ketangkasan tradisional serta atraksi memasak makanan secara tradisional atau Bakar Batu ini merupakan salah sdatu bentuk mempertahankan budaya lokal di Jayawijaya.
“Hal ini ditunjang dengan strategi storinomiks yang mengedepankan narasi dan konten kreatif dipadukan dengan pola perjalanan wisatawan dengan interpretasi yang sangat menarik, sudah berhasil menarik minat wisatawan” bebernya.
Di tempat yang sama Bupati Jayawijaya, Jhon Ricard Banua,SE, MSi menyatakan menyampaikan terimakasih kepada menteri pariwisata dan ekonomi kreatif RI atas kesediaannya hadir dalam membuka Festival Budaya Lembah Baliem di Wamena.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Jayawijaya saya menyampaikan selamat datang kepada Staf Ahli Bidang Birokrasi dan Regulasi, ibu Kurleni Ukar,” ujarnya.
Kata Bupati Pemerintah dan masyarakat sangat merasa bangga lantaran saat ini bisa menggelar kembali ivent yang telah di tunggu-tunggu oleh masyarakat dan para wisatawan asing maupun domestik ini dengan megah dan besar.
“Dalam iven ini menampilkan beberapa atraksi budaya tradisional suku dani, sebagai ciri khas masyarakat di wilayah papua pegunungan, namun akan dikemas dengan lebih menarik lagi dan para peserta festival untuk dapat memberikan suguhan atraksi budaya yang terbaik dan menarik bagi para penonton,”jelasnya.
Bupati juga menyebutkan jika selain atraksi budaya, juga akan disuguhkan dengan pameran UMKM, yang akan menampilkan berbagai produk unggulan masyarakat jayawijaya, baik berupa kerajinan tangan hingga berbagai kuliner khas Jayawijaya.
Sementara itu pada pembukaan FBLB ini, juga ditampilkan tarian klosal dari SMA Negeri satu Wamena dan atraksi seni tari dari group seni tari Bomel di Wamena, disamping itu ada juga atraksi tarian dan perang-perangan yang ditampilkan 6 Distrik.