Kemensos RI: Cuaca Ekstrem di Papua Tengah Picu Krisis Pangan, Pemerintah Akan Bangun Lumbung Pangan
PojokIndo.com – Menteri Sosial Tri Rismaharini terisak saat menyampaikan pengalaman dan perjuangan para warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang sedang menghadapi bencana kelaparan.
Dalam acara temu media mengenai bantuan kekeringan di Papua Tengah yang diadakan di Jakarta kemarin, Risma mengungkapkan bahwa bantuan logistik telah disalurkan secara berkala untuk mengatasi situasi kelaparan yang disebabkan oleh kekeringan dan gagal panen di Distrik Agandugume dan Lambewi.
Namun, proses penyaluran bantuan tidaklah mudah. Akibat kondisi cuaca yang sulit, bantuan hanya dapat diangkut hingga Sinak, dan warga harus berjalan selama dua hari satu malam untuk mencapai Sinak.
Risma mengungkapkan bahwa bantuan yang disediakan hanya cukup untuk bertahan satu bulan. Ia juga mengkhawatirkan fenomena embun beku yang mungkin terjadi pada bulan Agustus ini.
Tanaman pangan tidak dapat tumbuh di bawah cuaca ekstrem dengan suhu mencapai minus. “Kita harus menyiapkan stok bantuan lagi untuk satu bulan ke depan. Namun, kendala anggaran menjadi permasalahan yang harus diatasi,” kata Risma.
Menteri Sosial ini telah melaporkan situasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Selain memberikan bantuan saat ini, Risma berjanji untuk membantu agar warga tidak menghadapi situasi yang sama pada tahun mendatang.
Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah pembangunan lumbung pangan. Namun, situasi cuaca di wilayah tersebut menjadi pertimbangan kritis. Ada kekhawatiran bahwa menyimpan beras terlalu lama di lumbung dapat menyebabkan kerusakan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah akan mencoba dengan menanam umbi-umbian pada musim panas yang dimulai pada November 2023.
Selain itu, Kementerian Sosial juga berencana memberikan babi kepada warga untuk diternak, sehingga dapat menjadi tambahan sumber pangan selama musim dingin atau hujan.
Sementara itu, pada hari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto telah menyerahkan bantuan kepada 200 warga dari tiga distrik yang terdampak, yakni Distrik Agandugume, Lambewi, dan Oneri.
Bantuan bagi warga lainnya akan disalurkan oleh bupati melalui kepala suku masing-masing.
Menko PMK Muhadjir menjelaskan bahwa musim kemarau dan kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, selalu terjadi secara periodik pada pertengahan tahun.
Setiap kali datangnya musim kemarau dan fenomena embun beku, dampaknya berdampak pada gagal panen tanaman pangan, kekurangan bahan makanan, dan pasokan air bersih.
Pembangunan lumbung pangan akan menjadi langkah yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo sebagai upaya untuk mengatasi risiko dampak kekeringan di Kabupaten Puncak.
Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan bantuan dan solusi bagi warga yang terdampak di wilayah tersebut.