Keamanan

Ketua LMA Jayawijaya pertanyakan tanggung jawab polisi dalam menjaga kamtibmas

PojokIndo.com – Ketua Lembaga Adat atau LMA Kabupaten Jayawijaya, Herman Doga, mempertanyakan peran dan tangung jawab polisi dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

“Pihak keamanan terkesan lepas tangan dengan situasi saat ini,” kata Herman Doga.

Hal ini disampaikan Ketua LMA Jayawijya lantara dalam satu bulan terakhir, sejak awal Juli 2023, ada beberapa kasus pembunuhan dan kekerasan di Kabupaten Jayawjaya.

Orang mabuk di seputaran Wamena kota juga semakin marak.

Ada kasus tabrak lari akibat konsumsi minuman beralkohol yang memakan korban jiwa, kasus penemuan mayat, hingga kasus pencurian dengan kekerasan atau aksi jambret yang marak terjadi di Wamena kota.

Di antara kasus yang terjadi di Wamena kota, antara lain penemuan mayat tanpa Indentitas di Jalan Ahmad Yani pada Minggu, 23 Juli. Kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Yos Sudarso pada Sabtu, 22 Juli, dengan korban seorang pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Jayawijaya atas nama Emanuel Asso.

Kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di pertigaan Jalan Pattimura-Gatot Subroto pada 30 Juli, dengan korban Andi Silaban.

Kasus penemuan jenazah bernama Boas Oagai pada 31 Juli di pertigaan Pikhe, Wamena.

Dari sejumlah kasus tersebut, belum ada satupun pelaku yang ditangkap oleh pihak kepolisian.

“Ini yang menurut saya, peran dan kinerja kepolisian Polres Jayawijaya patut dipertanyakan,” kata Herman Doga.

“Kemarin ada penemuan mayat di pertigaan Pikhe, pelakunya ada di mana kita tidak tahu. Ada mayat ditemukan di dekat kediaman Gubernur [Papua Pegunungan] itu juga sama, pelaku kita tidak tahu. Terus kemarin ada penikaman di sebuah hotel. Hal-hal itu yang tejadi, pelaku kita tidak tahu semua,” imbuhnya.

Doga minta pihak kepolisian Jayawijaya agar bekerja ekstra dalam mengamankan situasi kota Wamena yang dinilainya saat ini kurang kondusif. Menurutnya, perlu ada forum yang menghadirkan berbagai pihak untuk membicarakan masalah ini karena ini masalah yang sangat serius.

“Kita perlu hadirkan semua elemen masyarakat seperti kepala distrik, kepala kampung, dan tokoh masyarakat untuk bicarakan masalah ini. Masyarakat sementara jangan keluar malam dulu. Kita jaga diri,” kata Doga.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Jayawijaya, yang juga pastor di Dekenat Pegunungan Tengah Papua, Kornelius Basa Kopon Pr, mengatakan selaku tokoh agama, dirinya menyesalkan dengan situasi kamtibmas di Kota Wamena saat ini.

“Harusnya Wamena ini rumah kita bersama yang harus kita jaga supaya semua yang bekerja di sini merasa aman, nyaman, tidak ada yang takut semacam yang kita rasakan saat ini,” katanya.

Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan, terutama kepada pihak kepolisian agar lebih tegas dalam mengamankan kota Wamena agar kamtibmas bisa terjamin dengan baik.

“Jadi kita mendorong semua pihak dan pihak keamanan agar lebih tegas mengambil langkah-langka itu supaya situasi yang kita alami selama ini harus kita hilangkan atau ditangani secara serius,” katanya.

Terkait konsumsi minimal beralkohol yang kerap menjadi salah satu pemicu terjadinya kasus kekerasan, Pr Kornelis menyarankan kepada pihak kepolisian untuk lebih tegas dalam pengamanan terkait peredarannya.

“Itu tadi kembali kepada aparat keamanan yang harus tegas, jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi itu. kalau memang aparat tahu bahwa ini tempat ada miras, ya mereka harus bertindak secara tegas,” ujarnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?