Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan FKIP Uncen Jalin Kerja Sama Penulisan kamus Bahasa Skouw
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melalui Bidang Kebudayaan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerja sama dengan FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk penulisan kamus bahasa Skouw yang meliputi Kampung Skouw Yambe, Skouw Mabo, dan Skouw Sae.
Penandatanganan MoU yang berlangsung di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (26/7/2023).
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mengatakan penulisan kamus bahasa daerah merupakan konsistensi Pemerintah Kota Jayapura dalam pembinaan bahasa dan sastra.
“MoU kamus bahasa ini untuk memastikan bahwa penulisan kamus itu sesuai dengan ketentuan, karena akan di-publish secara terbuka dan menjadi bahan ajar di jenjang sekolah terutama sekolah dasar atau SD. Siapa saja bisa mempelajari bahasa dan sastra Skouw ini,” ujarnya.
Pendokumentasian bahasa dalam bentuk kamus merupakan salah satu cara untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam melakukan pelestarian bahasa daerah terutama bahasa Port Numbay (Kota Jayapura).
“Kami berusaha untuk melestarikan bahasa menggunakan bahasa masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasa daerah atau bahasa ibu tidak punah,”
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, mengatakan penulisan kamus bahasa Skouw sebagai upaya mempertahankan bahasa daerah di tengah-tengah kemajuan zaman.
Upaya penulisan kamus bahasa Skouw, dikatakan Grace Yoku, bukan hanya pelestarian bahasa daerah tapi juga pemajuan kebudayaan tentang makanan tradisional, pengobatan tradisional, permainan tradisional, dan mata pencaharian masyarakat di masing-masing kampung.
Sebelumnya, Ketua Tim Peneliti Kamus Bahasa Skouw, Henry Ch. Iwong, mengatakan tujuan penulisan kamus Bahasa Skouw yaitu untuk mendokumentasikan bahasa Skouw, untuk membantu para pemakai mengenal kata-kata baru dan maknanya.
“Untuk memuat kata dilengkapi kalimat, penggunaannya serta cara-cara mengucapkan kata dan kalimat tersebut, dan menerangkan asal kata serta contoh penggunaannya,” ujarnya.
Tahapan yang sudah dikerjakan, lanjut Henry Iwong, yaitu observasi (sudah melakukan studi sosiolinguistik singkat), kajian literatur (sudah mengumpulkan penelitian terdahulu dan sudah menemukan huruf-huruf dalam bahasa Skouw).
Selain itu, lanjut Henry Iwong yang juga Dosen di FKIP Uncen Jayapura Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tahapan berikutnya adakah survei (akan melakukan survei berupa pengumpulan data awal yaitu 800 kata dan sudah membuat alat pengumpulan data awal).
“Tinggal orang tua yang dapat berbahasa, generasi muda dan anak-anak tidak dapat berbahasa. Penelitian ini akan mendata jumlah penutur aktif bahasa Skouw yang pasti,” jelasnya.
Henry Iwong menambahkan huruf-huruf dalam Bahasa Skouw (berdasarkan kajian literatur), yaitu 15 Konsonan (b, p, m, f, t, n, I, S, r, y, h, k, j, w, ng) dan 15 Vokal (a, á, à, e, é, è, u, ú, ù, o, 6, ò, i, í, ì).