Utang Pemkab Keerom Rp 200 Miliar
Pojokindo – Pemerintah Kabupaten Keerom melalui Bupati, Piter Gusbager akhirnya melunasi utang senilai Rp 200 miliar kepada pihak Bank Papua Cabang Arso, Kabupaten Keerom.
Sementara itu upaya yang dilakukan Bupati Keerom, Piter Gusbager tersebut tentu patut diberikan apresiasi oleh semua pihak, karena utang senilai Rp 200 miliar tersebut merupakan peninggalan dari kepemimpinan sebelumnya.
“Jadi itu merupakan utang dari kepemimpinan Pemerintahan sebelumnya ditahun 2018. Utang ke Bank Papua Keerom itu memang telah disepakati bersama pihak DPRD ketika itu,” kata Bupati Keerom, Piter Gusbager.
Bupati Piter mengaku, utang itu tujuannya untuk kebutuhan pembiayaan infrastuktur jalan diwilayah Kabupaten keerom, totalnya 200 miliar.
Dikatakan, sejak dirinya bersama Wakil Bupati Wafir Kosasih dilantik pada bulan Maret 2021 lalu, keduanya berkomitmen untuk menyelesaikan utang ini dengan pihak Bank Papua.
Namun dengan APBD Kabupaten Keerom yang sangat terbatas yang hanya 800 miliar pertahunnya, pihaknya berusaha keras untuk menjalankan komitmen visi dan misi dalam strategi percepatan dan pemerataan di seluruh wilayah Keerom, salah satunya berkomitmen untuk melunasi utang daerah kepada pihak Bank Papua.
Bupati Piter menjelaskan, dari anggaran APBD ro 800 miliar tersebut Rp 600 miliarnya habis dibelanja rutin,sisa 200 miliarnya habis di pembiayaan untuk kebutuhan lain-lainnya.
Dengan APBD yang kecil tersebut, pihaknya konsisten untuk melunasi utang pinjaman pada Bank Papua.
“Saya memangkas banyak sekali belanja rutin atau belanja pegawai terutama biaya perjalanan dinas untuk membantu pelunasan utang di Bank Papua,” terangnya.
Piter menyampaikan, jika saat ini Pemerintah Kabupaten Keerom telah bangun sebuah sistem aplikasi baru untuk memantau kinerja seluruh ASN.
Dari aplikasi itu nantinya bisa melihat kinerja setiap pegawai dan menjadi dasar untuk pembayaran Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) bagi ASN Keerom.
Namun dengan sistem aplikasi online yang berbasis kinerja itu memang menjadi keluhan dari oknum-oknum ASN Kabupaten Keerom, pihaknya menduga jika pihaknya memangkas TTP, sebenarnya tidak demikian.
Dikatakan, pemangkasan TPP bagi ASN ini berdasarkan penilian kinerjanya melalui aplikasi online yang sudah dibuat tersebut, karena melalui aplikasi tersebut bisa melihat terhadap kinerja, evaluasi dirinya dan apa yang dilakukan setiap hari.
“Itu sesuatu yang baru, perubahan itu memang dilakukan dengan tidak mudah, ini semua kita lakukan untuk bagaimana menyesuaikan anggaran yang sangat terbatas sambil kita menjaga beban-beban utang kita pada Bank Papua sampai selesai,” terangnya.
“Puji Tuhan, pe Juli 2023 ini, kami bisa selesaikan semua utang sebesar Rp 200 miliar ke Bank Papua Keerom. Ini hanya dalam kurun waktu tidak sampai tiga tahun sejak sata dilantik pada Maret 2021,” ujarnya.
Ditanya apakah di kepemimpinan pemerintahan sebelumnya utang tersebut tidak ada upaya pembayaran kepada Bank Papua, Piter Gusbager menjelaskan jika sempat dilakukan pembayaran sekali saja, selanjutnya itu disetop dan tidak ada lagi pembayaran.
Sementara strategi yang dipakainya untuk pelunasan utang ke Bank Papua Keerom tersebut dimana ia melakukan rasionalisasi dari anggaran rutin, belanja pegawai, perjalanan dinas yang dipotong.