Anggota KKB Ditangkap di Bank Papua 4 Kali Transaksi Uang demi Bantu Egianus
POJOKINDO.com – Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) berinisial YT (34) yang ditangkap di Bank Papua Cabang Asmat, Papua Selatan terungkap sudah empat kali melakukan transaksi uang. YT menggunakan uang tersebut membeli bahan makanan untuk disuplai ke kelompok Egianus Kogoya.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan pelaku awalnya melakukan 3 kali penarikan uang pada tahun 2022. Transaksi itu dilakukan secara bertahap.
“Menurut keterangan yang telah diberikan kepada kami ini pernah 3 kali melakukan transaksi untuk pembelian bahan makanan dari kelompok Egianus Kogoya,” kata Bayu, Sabtu (23/9/2023).
Bayu menjelaskan, pelaku mulai melakukan penarikan uang sebesar Rp 10 juta pada 10 Juli 2022. Pada tahun yang sama, YT melakukan transaksi senilai Rp 9,5 juta dan Rp 7 juta.
“Untuk jumlah uang yang diterima ini bervariasi ada yang sekitar Rp 10 juta ini di tanggal 10 Juli 2022 yang lalu. Kemudian Rp 9,5 juta dan Rp 7 juta ini di tahun 2022,” bebernya.
Terakhir, YT menarik uang di Bank Papua Cabang Asmat sebesar Rp 100 juta pada Kamis (7/9). Saat itulah YT diamankan polisi usai melakukan transaksi.
“Dan yang terakhir pada saat tanggal 7 September 2023 yang lalu kita tangkap ini yang bersangkutan sudah mengambil uang sejumlah Rp 100 juta di Bank Papua di Asmat,” ungkap Bayu.
Dia menambahkan, uang tersebut digunakan YT untuk membeli bahan makanan. Bahan makanan itu nantinya akan dikirimkan ke Egianus dan kelompoknya.
“Jadi ada 3 kali yang bersangkutan membantu membeli bahan makanan dan mengirimkannya kepada KKB kelompok Egianus Kogoya,” imbuhnya.
Bayu menegaskan YT saat ini masih menjalani pemeriksaan. Pihaknya juga masih menelusuri sosok donatur yang mengirimkan uang kepada YT untuk membeli bahan logistik.
“Saat ini untuk YT sedang dalam pemeriksaan secara intensif di Polres Asmat dan nanti akan kami kembangkan lebih lanjut untuk diketahui sejauh mana peran yang bersangkutan,” imbuhnya.
Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Oknum Pejabat
Polisi pun menyelidiki kemungkinan dana Rp 100 juta yang ditarik YT itu berasal dari oknum pejabat daerah. Polisi memastikan dugaan-dugaan tersebut diproses secara hati-hati.
“Proses hukum ini berkaitan dengan dukungan-dukungan yang menyasar kepada pejabat kan kita mesti hati-hati,” kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Jumat (22/9).
Mathius beralasan penyelidikan KKB jangan mengganggu proses pemerintahan. Terutama bila yang diselidiki merupakan oknum pejabat.
“Supaya tidak boleh mengganggu juga aktivitas yang pejabat itu mungkin kalau di pemerintah jangan mengganggu aktivitas pemerintah, atau mengganggu yang lain,” imbuhnya.(PI)