Angka Kasus HIV/AIDS Terus Bertambah, Ketua KPA : Kami Butuh Rumah Singgah
POJOKINDO.com – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah menyatakan, angka HIV di Kabupaten Nabire hingga September 2023 terus meningkat menjadi 9.550 Orang sehingga KPA membutuhkan sarana prasana terutama rumah singgah untuk melakukan penguatan spiritual, pembinaan mental dan psikologis terhadap ODHA terutama ODHA yang baru mengetahui statusnya.
Ketua KPA Kabupaten Nabire, Paola S. Pakage mengatakan, Ketiadaan rumah singgah menjadi kendala utama dalam melakukan pembinaan kekuatan mental serta Psikologi kepada para ODHA.
”Banyak Kasus HIV/AIDS di Nabire karena alasan berganti-ganti pasangan. Saya pikir rumah singgah ini penting supaya kami lakukan pembinaan spiritual,mental, dan fisik agar mereka (ODHA) paham kalau tindakan berganti-ganti pasangan setelah tau statusnya adalah hal yang dilarang Tuhan, ” kata Pakage di Sekretariat KPA Nabire, Rabu (20/9).
Menurutnya, Dengan terus bertambahnya pasien dengan Kasus HIV/AIDS ini pemerintah sudah seharusnya mulai bertindak untuk menyediakan sarana rehabilitasi.” Ada Pasien-Pasien ini bukan saja dari Nabire tapi gabungan pasien dari beberapa Kabupaten di Meepago yang periksa dan minum obat di Nabire. Saya Harap, Bukan menjadi tugas pemerintah Nabire saja tapi termasuk kabupaten-Kabupaten lain seperti Dogiyai,Deiyai dan Paniai juga sudah harus berkolaborasi dengan pemda Nabire untuk sediakan rumah Singgah,” Ucapnya.
Lebih lanjut Pakage menjelaskan, Sarana Prasana lain yang dibutuhkan adalah Laboratorium kecil untuk pemeriksaan darah, penyediaan obat ARV dan kebutuhan lainnya yang disterilkan dalam satu ruang khusus untuk penanganan dan pengobatan pasien.
Paola juga menyampaikan, Isu kenaikan angka dengan jumlah positif HIV di Papua Tengah yang sedang beredar di kalangan masyarakat Papua Tengah khususnya di Nabire adalah bukan sekedar isu.” Itu bukan isu, Memang benar pasien selalu ada setiap harinya di Nabire dan angka itu terus meningkat, ” Jelas Pakage.
Dengan data yang meningkat itu, Pakage menjelaskan Pihaknya tidak tinggal diam dan terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada pengidap dan seluruh masyarakat Papua Tengah khususnya di Nabire.
” Saya dulu menjadi relawan dan sampai hari ini saya masih melakukan tugas-tugas relawan. Ini panggilan hati ya, walaupun sudah jadi ketua di sekretariat,” imbuh Pakage.
Pakage merasa bahwa ini bukan hanya tanggung jawab KPA Nabire saja, tetapi juga pemerintah, masyarakat dan semua elemen untuk tanggung jawab besar bagaimana caranya memerangi secara bersama-sama untuk menekan lajunya kasus HIV/AIDS di Papua Tengah.
Ia menyebutkan, berdasarkan data resmi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Pasien positif HIV di Kabupaten Nabire berjumlah 9.550.”Dalam dua minggu terakhir saja ada penambahan 6 orang positif HIV,” Jelasnya.
Ditempat yang berbeda, Plt. Ketua KPA Provinsi Papua Tengah Yerison Tebai menambahkan, Rumah singgah sangat dibutuhkan apalagi didaerah dengan zona merah kasus HIV/AIDS agar disana ada pembinaan spiritual dan mental bagi para ODHA.
” Program prioritas kami setelah dilantik nanti adalah mendorong adanya rumah singgah di 3 Kabupaten di Papua Tengah. Pertama, Kabupaten Nabire karena menduduki peringkat pertama, Kedua Kabupaten Mimika karena menduduki peringkat kedua dan Ketiga ada salah satu rumah singgah yang disiapkan di daerah pegunungan agar akses pengobatan dari Pasien ODHA terpenuhi, ” Kata Yerison.
Menurutnya, Rumah singgah ini menjadi penting sebagai wadah pembinaan agar semua elemen dapat memberikan kekuatan dan menyuntik semangat akan harapan hidup bagi para ODHA.(Khoirul Anam).