Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaiman: Kasus HIV/AIDS di Kaimana Meningkat, Pemerintah Lakukan 5 Langkah Pencegahan
PojokIndo.com – Penderita HIV/AIDS di Kaimana, Papua Barat sampai dengan tahun 2023 capai 505 penderita. 505 penderita HIV/AIDS kini dalam masa pengobatan atau pemberian Anti Retroviral Therapy (ART).
Data yang diperoleh TribunPapuabarat.com dari Bidang Penyediaan Pelayanan Kesehatan (P2K) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaimana, penderita HIV/AIDS On ART di Kaimana pada 2020 sebanyak 200. Sementara 2021 sebanyak 311 dan 2022 sebanyak 410 penderita.
Sementara berdasarkan data kasus HIV baru di Kaimana sejak 2020 mengalami peningkatan.
Tahun 2020 sebanyak 129 kasus, 2021 sebanyak 182 kasus baru, tahun 2022 191 kasus dan tahun 2023 sebanyak 194 kasus baru.
Langkah pencegahan pun terus diupayakan oleh dinas Kesehatan dengan pendekatan pelayanan tes HIV yaitu tes berbasis layananan kesehatan, tes berbasis komunitas, tes pasangan dan anak biologis, skrining HIV mandiri dan tes berbasis jaringan sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Kaimana, Arifin Sirfefa mengatakan, jika berbagai upaya terus dilakukan oleh pihaknya untuk meminimalisir penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Kaimana.
“Kasus ini, kita menemukan lebih banyak pasien justru lebih baik sehingga kita bisa melakukan pengobatan dan pencegahan, dari pada tidak ditemukan,” kata Arifin saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (13/9/2023).
Arifin menjelaskan, HIV/AIDS ibaratnya gunung es.
“Umpanya yang kita temukan itu sebanyak lima ratus, maka sudah barang tentu dibawahnya juga ada. Jadi kita berusaha untuk temukan sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Arifin mengatakan, dalam menangani kasus HIV/AIDS, pihaknya bekerjasama dengan dua yayasan. Yakni, Yayasan Tifa mandiri dan ADRA.
“Kita ada kerjasama dengan beberapa yayasan,” ujarnya.
Arifin mengungkapkan, pihaknya telah rapat dengan puskesmas membahas terkait kasus HIV/AIDS.
“Kemarin kami rapat. Mereka sampaikan sudah jalan melakukan skrining HIV/AIDS. Mereka melakukan skrining dan kami dari dinas juga melakukan skrining sendiri. Nanti hasilnya itu disatukan menjadi satu data yang akan terpusat di Bidang P2K,” jelasnya.
Arifin pun mengimbau, masyarakat Kaimana secara sadar memeriksakan diri di fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersedia.
Dirinya juga minta seluruh stakeholder untuk bisa bekerja sama dalam penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Kaimana.
“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Sudah tidak zamannya lagi ego sektroral dan kita harus perangi ini bersama. Melalui mimbar-mimbar keagaman,” pungkasnya.(Khoirul Anam/PojokIndo.com).