Pesawat Akhirnya Landing di Agandugume Kabupaten Puncak
Pojokindo – Upaya Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si., agar dua distrik yang mengalami bencana kekeringan bisa didarati pesawat untuk membawa bantuan bahan makanan akhirnya bisa terealisasi setelah pesawat jenid grand caravan milik maskapai Revan berhasil mendarat di lapangan terbang Agandugume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (29/7).
Bupati Willem Wandik bahkan ikut dalam penerbangan yang membawa bantuan bahan makanan untuk warga yang terdampak bencana kekeringan.
Saat pesawat yang diawaki Capt. Ukum dan Capt. Putri, mendarat di lapangan terbang Agandugume, Bupati Willem Wandik langsung disambut sukacita oleh warga. Bahkan tidak sedikit yang menesteskan air mata bahagia kareba bantuan bahan makanan yang mereka nantikan bisa tiba.
Dengan mendaratnya pesawat yang membawa bantuan bencana kekeringan tersebut, membuktikan bahwa lapangan terbang Agandugume aman untuk dilayani pesawat. Sehingga maskapai lainnya sudah bisa terbang membawa bantuan bagi warga yang mengalami kekurangan bahan makanan akibat bencana kekeringan.
kepala suku dan seluruh warga sepakat untuk menjaga keamanan. Sehingga bantuan bahan makanan dan obat-obatan untuk warga yang terdampak bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi bisa segera diterima. Warga juga berharap petugas medis juga bisa didatangkan untuk melayani warga di dua distrik yang mengalami bencana kekeringan.
“Masyarakat sudah mengatakan bahwa daerah ini aman, sehingga saya minta maskapai penerbangan, silakan saja masuk ke daerah ini antar bantuan. Karena masyarakat sangat membutuhkan bahan makanan di sini,”
Setelah menyerahkan bantuan dan bertatap muka dengan warga, Bupato Willem Wandik turun melihat kebun milik warga. Dari hasil pantauannya, kekeringan yang terjadi kurang lebih dua bulan mengakibatkan tanaman seperti umbi-umbian yang menjadi makanab pokok masyarakat, rusak dan tidak dapat dikonsumsi akibat fenomena embun beku yang kerap terjadi saat bencana kekeringan.”Bahan makanan seperti umbi-umbian dan sayur-sayuran yang rusak, tidak bisa dikonsumsi. Karena bisa menyebabkan sakit perut hingga diare dan dampaknya bisa meninggal dunia,” tambahnya.
Akibat bencana kekeringan yang melanda Distrik Agandugume dan Lambewi ini, dilaporkan enam warga meninggal dunia.