Jangan Terprovokasi, Hargai Tetua Adat dan dukung Pemerintah
Pojokindo – Adanya hasil seleksi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) tahun 2023 yang akan segera diumumkan, diharapkan tidak menimbulkan gejolak Kamtibmas dengan melakukan aksi demo dan lainnya, khususnya di Kabupaten Jayapura.
Termasuk menolak kegiatan aksi demo di Wilayah Adat Tanah Tabi, menolak aksi KNPB yang akan melaksanakan demo hari ini mendukung KTT MSG mendorong ULMWP/West Papua Masuk Keanggotaan MSG. Hal ini disampaikan Masyarakat Adat Tabi di Kabupaten Jayapura, Ondofolo Sosiri, Boas Enock, Ondofolo putali, Neles Monim dan Aktivis Pemuda Kabupaten Jayapura, Emond Karuway, di Sentani, Selasa (11/7)kemarin.
Ondofolo Sosiri, Boas Enock mengatakan, seluruh masyarakat Tabi harus merapatkan barisan mendukung program pemerintah yang saat ini dijalankan, tidak boleh ada sikut menyikut. Jangan mudah terprovokasi, Apalagi saat ini ada rencana aksi demo hal ini tentu tidak ada gunanya, karena demo bukan budaya orang Tabi kalau ada masalah duduk bersama selesaikan dengan baik, mana yang menguntungkan mana yang merugikan pasti akan diketahui jadi tidak boleh ada demo. ‘’Kalau ada masalah datangi Bapak Ondo nanti akan diberikan solusi. Bicara dengan kami nanti akan kami jelaskan,’’ujarnya.
Ondofolo Putali, Neles Monim menyatakan, hidup di Papua jangan sampai ada gejolak mari semua, baik OAP maupun non OAP yang ada di Papua harus sama-sama membangun Papua dengan hati. Dukung semua program pemerintah demi masa depan bersama dan bagi generasi muda penerus perjuangan bangsa ini.
“Karena menjelang prosesi pelantikan MRP ada isu gerakan demo, kami masyarakat adat sebagai ondofolo dari Sentani mengimbau untuk semua warga di wilayah Kabupaten Jayapura, Keerom, Kota Jayapura dan siapapun yang ada di tanah tabi jangan ada demo mari tinggalkan,’jelasnya.
Sementara itu, aktivis Pemuda Kabupaten Jayapura, Emond Karuway, mengimbau kepada pemuda untuk tidak terlibat pada hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun kegiatan yang tidak menguntungkan.