KeamananNewsSosial

Pengungsi Pasca Kontak Tembak di Dekai Berharap Uluran Tangan Pemkab Yahukimo

PojokIndo.com – Pemerintah Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan belum serius manangani masyarakat sipil dari Lokasi Baru atau Muara Bontoh Dekai Yahukimo yang mengungsi, pasca kontak tembak antara Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) dan aparat (TNI/Polri) yang terjadi pada, Senin (21/8/2023).

“Kejadian antara TPNPB dan TNI/Polri terjadi sejak tanggal 21, tetapi hingga sekarang pemerintah dalam hal ini bupati dan wakil bupati sebagai kepalah daerah belum hadir sebagai bapa bagi semua orang di Yahukimo,” kata Elius Pase, Ketua Himpunan Alumni se-Jawa Bali dan Sumatera (HA-JABASU), Rabu (30/8/2021).

Ia menilai, pemerintah lebih pentingkan bangunan yang terbakar, ketimbang masyarakat yang trauma dan hidup tidak nyaman akibat kontak tembak itu.

“Gedung bangunan yang terbakar seperti KPU dan BPMK belum lama ini pemerintah langsung turun di TKP secepatnya. Tapi herannya mayarakat di lokasi baru lari di hutan pasca kontak tembak hingga rumah dan hartanya dibakar. Pemerintah belum bicara, padahal pemerintah ada itu karena masyarakat,” katanya.

Oleh sebab itu ia berharap bupati sebagai kepala pemerintahan di Kabupaten Yahukimo harus hadir sebagai bapa untuk semua suku yang ada di Yahukimo. Supaya moto dari kabupaten Yahukimo itu terwujud.

“Pemerintah itu harus hadir sebagai pemimpin yang netral. Supaya moto Yahukimo damai sejaterah itu terwujud. Kalau yang lain menangis dan yang lain tertawa pastinya moto Yahukimo itu tidak akan kelihatan. Saya juga berharap TPNPB dan TNI/Polri juga tidak ganggu masyarakat sipil,” katanya.

Sementara kata Nabi W Heluka, pengungsi akibat kontak tembak  di Lokasi Baru telah didatangi pihak gereja dan telah melakukan ibadah bersama mendoakan para pengungsi untuk menenangkan trauma yang dihadapi mereka.

Rumah milik warga masyarakat Papua di Dekai Yahukimo yang dibakar pasca kontak tembak antara aparat TNI/Polri dan TPNPB pada, Senin (21/8)/2023).

“Ia hari ini orang tua kami, bapa-bapa, ibu-ibu dan anak-anak yang lari hingga mengungsi dari lokasi baru didoakan oleh pihak gereja. Acara dilakukan dengan bakar batu dan bunuh Wam. Dalam waktu dekat kami akan cari jalan. Kami berharap ada jalan terbaik untuk orang tua kami,” katanya.

Ia menjelaskan, warga masyarakat yang mengungsi berasal dari lima distrik yang bermukim di Dekai Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, yaitu Distrik Silimo, Distrik Amuma, Distrik Musaik, Distrik Hogio dan Distrik Angguruk Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

“Ada beberapa rumah yang dibakar, bersama ternak babi. Kami akan mendata semua dan sampaikan dalam waktu dekat. Dengan harapan ada pihak yang melihat dan memperhatikan, terutama Pemerintah Kabupaten Yahukimo,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?