KNPB Serukan Aksi, Herman Yoku: Jangan Jadi Provokator Kalau Tak Tahu Sejarah Perjanjian New York!
PojokIndo.com – Anak pejuang Gerakan Merah Putih (GMP) 1945, Herman Yoku meminta kelompok tertentu menghentikan provokasi masyarakat untuk menolak New York Agreement.
Imbauan tersebut menyusul munculnya edaran berisi seruan aksi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 15 Agustus, lewat pesan WhatsApp.
“Setop Papua tipu Papua! Kalian lahir tahun berapa, dan kalian tau apa tentang sejarah New York Agreement? Jangan menjual diri, selama ini kita sudah dapat tipu dari Belanda,” ujar Herman dalam rilis pers diterima PojokIndo.com, Sabtu (12/8/2023).
“Saya lahir di jaman Belanda, dan saya tau persis puncaknya tahun 1963, gencar-gencarnya Belanda menyerang hingga lahirnya perjanjian New York Agreement. Ini jangan diputar balik,” sambungnya.
Herman juga meminta KNPB segera menghentikan rencana aksi massa di Jayapura.
Sebab selain berhadapan dengan hukum, aksi massa yang bertujuan melawan negara pastinya akan mengganggu ketertiban umum.
“Ingat, tanggal 15 Agustus adalah rangkaian kegiatan memperingati hari besar kemerdekaan RI, jadi kalau kalian tetap memaksakan diri maka akan berhadapan pihak penegak hukum,” ujar Herman.
Ia menegaskan masalah New York Agreement sudah punya solusi sejak dulu, yaitu lahirnya Otonomi Irian Barat sebagaimana Undang-undang Otonom Nomor 12 tahun 1969.
“Itu adalah otonomi pertama yang diberikan kepada rakyat Papua, dan solusi yang diberikan itu adalah final dan sah,” jelasnya.
Untuk itu, Herman mengimbau masyarakat dan generasi muda Papua lebih fokus pada masa depan.
Baik di bidang pendidikan, pembangunan serta memajukan kampung halaman masing-masing.
“Sekolah yang baik, pulang dan bangun kampungmu dan jadi pemimpin di daerahmu. Tidak perlu datang ribut di daerah orang lain atau ribut di tanah adat orang lain,” ujarnya.
Herman juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia dengan menjaga kedamaian dan ketertiban.